Insiden di Bintan mengenai batas negara, membuat hubungan dua negara menjadi menegang. kelihatannya sering kali terjadi dan rasanya seringkali dilupakan begitu saja. cerita penangkapan nelayan Malaysia berbalas dengan penahanan 3 petugas Indonesia.
Pihak Indonesia mengatakan permasalahan yang terjadi karena nelayan Malaysia memasuki perairan Indonesia, sehingga ditangkap. versi Malaysia, petugas Indonesia memeras nelayan mereka sehingga petugas kita ditangkap petugas Diraja Malaysia.
Pertanyaanya, kenapa petugas Indonesia mau memeras (katakanlah itu sudah menjadi sesuatu hal lumrah..memeras kok lumrah??) nelayan Malaysia? tidak mungkin petugas mau melakukan hal tersebut tanpa ada pelanggaran. lalu kenapa mau diperas kalau tidak melanggar? analogikan saja dengan kondisi di jalan raya. kalau kita tidak salah maka bila polisi mau menilang kita, tentunya kita akan melawan, kan. berbeda kalau memang kita melanggar, tentunya kita berupaya untuk tidak di tilang, dengan berbagai macam cara, ya, salah satunya, menyuap (padahal dilaranng, tapi ini efektif daripada ke pengadilan.. buang waktu dan tetap keluar uang).
Nah, kalau nelayan2 Malaysia tidak mencuri atau melanggar batas, kenapa mau diperas? ataukah mereka biasa memberikan "sesuatu" kepada petugas sehingga mereka dapat mengambil yang bukan hak mereka? terdengar konyol kalau ada yang mau diperas bila tidak bersalah. lagipula bukan satu atau dua, tetapi banyak kata mereka.. aneh..
Ya, memang biasanya maling teriak maling...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar