Rabu, 13 Oktober 2010

W idol dan AG dalam pandangan Psikologi

beberapa hari yang lalu, saya cukup terhenyak membaca berita di salah satu surat kabar yang menyatakan bahwa W dari Indonesia Idol melakukan tindakan yang kurang baik sehingga membawanya kepada kemungkinan hukuman 9 tahun penjara. pada dasarnya saya pribadi tidak terlalu memperdulikan permasalahan artis-artis di Indonesia. karena yang namanya Artis, tentu butuh sensasi untuk meningkatkan citra dirinya. berhubung yang bersangkutan kuliah di suatu perguruan tinggi swasta yang saya tahu, maka saya tergelitik untuk membaca beritannya.

setelah saya selesai membaca, saya jadi berpikir ada berbagai kemungkinan dari kasus tersebut:
1. memang kenakalan remaja karena permasalah moral
2. ada unsur pemaksaan (pencabulan)
3. ada unsur jebakan (W dijebak oleh AG)
4. ada unsur meningkatkan popularitas W yang sudah tidak terdengar lagi sebagai lulusan salah satu acara favorit (katanya).



1. saya tidak mau memihak siapa pun di dalam kasus ini. berhubung kenal juga tidak sama yang sedang tertimpa perkara. hanya, saya mellihat suatu hal yang cukup aneh. memang benar, ada permasalahan moral dalam kasus ini. moral yang seperti apa? katanya seks bebas menjadi sesuatu yang biasa di kalangan remaja dan itu merupakan sesuatu yang buruk. yang menjadi pertanyaan saya, seks bebas yang seperti apa? berganti-ganti pasangan lalu melakukan hubungan seks tanpa ikatan? kalau yang seperti itu,yang melakukan tidak hanya remaja. orang dewasa pun banyak yang melakukan seperti itu. atau pergi ke pelacuran? banyak juga yang melakukan hal tersebut, baik laki-laki ataupun perempuan. bahkan pelacuran merupakan salah satu profesi tertua di dunia. jadi kalau memang karena suka sama suka dan akhirnya melakukan seks bebas, itu memang kenakalan remaja. jadi baik W maupun AG sama-sama nakal dan kurang bermoral. karena banyak yang mengatakan bahwa moral sebagian besar remaja di Indonesia sudah berkurang. tapi itu salah siapa? bukan salah siapa-siapa. salah kita semua sebagai bagian dari masyarakat. jadi jangan saling menyalahkan. mari kita bersama membangun bangsa ini.

2. Kalau tindakan Pencabulan terhadap AG. kalau memang pencabulan terhadap AG. bagaimana caranya pencabulan tersebut dapat terjadi di dalam kamar yang dimasuki oleh W dan AG bersama secara sadar? apakah mungkin dalam keadaan sadar seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menolak masuk ke kamar hotel, berdua dengan seorang laki-laki yang baru dikenalnya? jadi, bagaimana mungkin seorang yang sudah berusia 19 tahun diajak masuk ke kamar tidak dapat menolak? tentunya AG dalam hal ini memiliki kemampuan untuk menolak atau menerima masuk ke kamar (kecuali dihipnotis, tapi sepertinya tidak karena W tidak memiliki kompetensi tersebut). lalu, kenapa dapat masuk ke kamar? tentunya ada itikad tertentu dari dalam diri AG sehingga mau masuk ke kamar. jadi masuk ke kamar atas kemauan sendiri. terlebih lagi, menurut berita, sebelum masuk kamar, mereka habis berciuman di dalam mobil, sehingga kemungkinan gairah seksual pun sudah meningkat. dalam pendekatan psikoanalisa, bahwa ada yang namanya alam bawah sadar (ketidaksadaran). mungkin alam bawah sadar yang dipenuhi oleh libido (hawa nafsu) yang menggerakan AG untuk masuk ke dalam kamar bersama W. karena bila tidak ada dorongan, tidak mungkin mau masuk. tidak mungkin ada gerakan tanpa ada motif. hanya, pada saat di dalam kamar, mungkin AG terhenyak dan tersadar bahwa apa yang ia lakukan bersama W bukan sesuatu yang baik. sehingga ia panik dan berteriak. atau kemungkinan kedua, AG sudah merencanakan menjebak W.

3. jebakan yang dibuat AG. mungkin saja hal ini sudah direncanakan secara seksama. bahwa W digiring masuk ke dalam kamar oleh AG setelah mereka berciuman di dalam mobil. untuk hal ini, laki-laki jauh lebih bodoh daripada perempuan. laki-laki akan lebih mudah terangsang dan mau melakukan apapun untuk memenuhi hasrat birahi yang sudah kian memuncak. sedangkan perempuan, apabila tidak ada unsur emosi tidak akan mudah untuk terangsang. sehingga, masih besar kemungkinan bahwa AG menyadari dan sudah merencanakan hal tersebut.

4. mencari sensasi. bila dilihat dari perkembangan karir W yang dapat dikatakan tidak baik, maka ada kemungkinan ini merupakan cara untuk mencari sensasi. hanya caranya yang kurang elegan. agar menjadi berita, tentunya dibutuhkan media yang dapat dan mau memberitakan. kalau membuat show mungkin mahal, membuat album masih bingung, lalu apa? mungkin ini salah satu yang terpikirkan. karena apa? ada unsur modeling dari kasus-kasus artis senior yang meningkatkan popularitas dengan mencari sensasi. sensasi yang paling mudah untuk ditangkap oleh media adalah bila yang bersangkutan berhubungan dengan seks dan ditangkap polisi. kenapa bukan drugs? bahaya bila berkaitan dengan drugs, akan panjang urusannya. kalau seks? itu hak pribadi masing2 warga negara. jadi skenario yang dipilih adalah berkaitan dengan seks.


sekali lagi, saya tidak kenal keduanya, dan saya pun apabila anak saya yang diperlakukuan seperti AG, pasti tidak akan menerima perbuatan W. akan tetapi, mari kita pikirkan dengan kepala jernih. yang punya masalah dan bermasalah bukan hanya W maupun AG saja, kita semua pun pernah berbuat salah dan bermasalah.

salam

Jumat, 01 Oktober 2010

lumpur lapindo

beberapa ilmuwan dari Rusia mengungkapkan fakta serta data yang menyatakan bahwa lumpur di Lapindo, Sidoarjo adalah karena alam. salah satu yang memicu adalah gempa bumi di Yogyakarta 2 hari sebelum lumpur tersebut keluar ke permukaan.

saya bukan ahlinya, jadi saya percaya saja bahwa hal tersebut adalah suatu kebenaran yang sah secara ilmu pengetahuan. bila seperti itu, artinya, yang bertanggung jawab adalah alam. kalau yang bertanggung jawab adalah alam, bagaimana ya minta pertanggungjawaban dari alam? sedangkan sebagian rakyat yang rumah, lahan, pabrik sudah terendam masih dalam kondisi menderita.

perusahaan yang selama ini dianggap bertanggung jawab dapat lebih mudah untuk melepaskan diri dari tanggung jawab tersebut karena sudah di dukung oleh laporan para ilmuwan dari Rusia tersebut.

baiklah, saya percaya dan tidak akan mengganggu hasil temuan tersebut. yang menjadi pemikiran saya adalah mengapa hal tersebut menimpa/dialami oleh perusahaan besar itu? menurut saya, karena perusahaan itu serakah. kalau tidak serakah, masa iya alam marah dan pas kena ke perusahaan tersebut? kenapa tidak perusahaan yang lain? bila memandang hal tersebut dari sudut pandang tertentu, maka bukanlah sesuatu yang tidak mungkin ada sebab yang ditanamkan oleh perusahaan sehingga menghasilkan lumpur lapindo. lumpur lapindo adalah jawaban dari alam terhadap keserakahan perusahaan tersebut.

Tes Keperawanan

salah satu daerah di negara ini punya ide yang sangat luar biasa. dalam rangka menekan meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remaja, wacana tersebut digulirkan. terdengar sebagai suatu hal yang mengejutkan, tetapi sepertinya itu adalah hal yang lumrah. Anggota dewan yang terhormat ingin, berharap (mungkin dia sendiri ingin melakukan pengecekan sendiri) seluruh calon siswi SMP, SMU dan Universitas di tes keperawanannya.....

Ya, tes keperawanan. suatu tes yang melanggar etika. masalah keperawanan adalah masalah pribadi individu, bukan untuk konsumsi umum. masalah tersebut merupakan suatu hal yang sensitif dan tidaklah mudah untuk dibicarakan secara terbuka, apalagi hanya untuk masuk sekolah. lalu, apa kaitan antara keperawanan dengan bersekolah? kalau masalah seks bebas, tidak hanya anak sekolahan saja yang melakukan hal tersebut. semua lapisan masyarakat pun melakukannya. baik yang sudah bekerja, pengangguran, suami, istri, semua bisa saja melakukan seks bebas (asalkan mau). lalu, apa kepentingannya diadakan tes tersebut? mau mengukur IQ ?? pemikiran yang teramat sangat bodoh... tidak ada korelasi antara IQ dengan keperawanan. tapi yang pasti, kalau tidak perawan dan tidak boleh sekolah, KEBODOHAN akan terjadi. Atau mungkin ini yang diinginkan oleh para dewan terhormat? kalau masyrakat bodoh, masyarakat tidak dapat berpikir kritis, kalau tidak dapat berpikir kritis, segala perilaku mereka (dewan) yang menyimpang pun tidak ada yang mengkritisi...

lalu, kalau bukan karena IQ, karena EQ. wah ini lebih seru lagi. apa lagi kaitannya??

saat ini, menurut saya, bukanlah sesuatu yang penting untuk mengetahui apakah seorang siswi masih perawan atau tidak. tetapi yang terpenting adalah, apa karya yang disumbangkannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. saya lebih memilih karya dari pada sekedar perawan atau tidak. karya jelas berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. perawan? hanya untuk diri sendiri dan pasangan. jadi hanya untuk 2 orang saja. itupun cuma bisa sekali (kecuali operasi selaput dara setiap kali selesai melakukan hubungan seks). kalau karya?? sekali ada akan terus bergulir dan bermanfaat, bukan hanya untuk 1 atau 2 orang, tetapi jauh lebih banyak lagi.

jadi, lebih baik berkarya daripada sekedar masih perawan atau tidak.